Tuesday, 31 January 2017
Who are you? What are you?
Sejak masih SMP, saya suka mencari rubrik kuis psikopop di majalah sekolah atau majalah remaja. Sampai SMA, saya masih tertarik pada hal-hal semacam ini. Terkesan banget kalo ada guru yang ngajak bermain menyingkap karakter muridnya.
Pernah suatu saat, guru PPL meminta kami menuliskan binatang kesukaan kemudian menebak karakter satu-satu berdasar binatang yang kami pilih. According to binatang dan tebakan yang disebutkan bu guru, saya mereka-reka pola dan rumus yang digunakan beliau. Dan sejak saat itu saya selalu mendapat konfirmasi positif setiap kali menebak sifat berdasar binatang favorit yang di sebutkan seseorang.
Sunday, 22 January 2017
Es Dawet Siwalan, Kuliner Tuban Ramah Kantong
Tuban dan siwalan, 2 hal tak
terpisahkan. Seperti Romeo dan Juliet, Yusuf dan Zulaikha, Upin dan Ipin,
Harry Potter dan Voldemort... (oh tidak!
Jangan sebut namanya)
Tuban, kabupaten di pinggir
pantai utara yang memiliki luas 1.905 km2 ini, adalah pelabuhan internasional pada
masa kerajaan Majapahit. Lokasi yang strategis dan sumber daya alam yang kaya, menjadikan
Tuban jujugan para saudagar Arab dan Cina sejak jaman kaki-nini buyut
kita. Makam Syaikh Akbar Ibrahim Asmaraqandi dan cucunya, Sunan Bonang, adalah
bukti melimpahnya khasanah surgawi yang membuat para suyukh penyebar
Islam di Jawa memilihnya sebagai salah satu titik membangun peradaban.
Dari lautnya, Tuban makmur akan
hasil olahan laut. Dari ikan panggang, terasi udang, kerupuk ikan, petis, sampai
kare rajungan yang banyak diburu penggila kuliner masa kini. Nah kalau dari daratan,
ini dia buah paling khas dari Tuban. Anda buru ke penjuru nusantara pun, ke
Eropa, Amerika, dataran Sahara, kagak bakal ketemu. Memang cuma di sini
adanya, di Tuban. Yup, itu dia, buah siwalan.