Judul : The Subtle Art
of Not Giving a F*ck
Penulis : Mark Manson
Penerbit : HarperCollins
Publisher
Tahun Terbit : 2016
Tempat Terbit : New York
ISBN : 978-0-06-245771-4
Tebal :
104 halaman
Anda yang terbiasa dengan
motivasi-motivasi yang membumbung tinggi: Kamu hebat! Kamu pintar! Kamu bisa! Pasti
terkaget-kaget dengan buku ini.
Ada banyak cara untuk sukses. Ada
banyak cara untuk mengajarkan jalan sukses. Tetapi pada buku Mark Manson,
pertama-tama kita akan diajarkan untuk menerima diri sendiri.
Baru halaman-halaman awal saya
membaca dan langsung angkat topi. Kenapa? Karena ini persis seperti renungan
saya selama ini. Mark menguatkannya.
Sukses yang diukur dengan standar
orang lain tidak akan menjadi kesuksesan yang bisa dinikmati. Yang ada adalah
diharuskan, dikejar-kejar, dipaksa, ditekan, oleh orang lkain maupun dir sendiri,
kan?
Buku self
improvement karya Mark Manson ini disampaikan dengan bahasa
yang ringan dan mudah dinikmati. Tidak sedikit Mark menggunakan dirinya dan
tokoh umum sebagai bahan cerita untuk dipetik hikmahnya. Namun demikian, jika
tidak mau terbuka, pembaca tak mungkin mendapati point-point tulisan Mark yang
nyeleneh dan membelakangi arus dalam dunia permotivasian.
Bukannya harus mencoba, pemilik
markmanson.net ini malah meimta kita untuk don’t try! Bukannya mengajarkan
cara bahagia, Mark malah bilang happiness is a problem. Bukannya
meyakinkan You are special, pembaca malah dibanting dan disadarkkan
bahwa you are not special. Bukannya diminta untuk menuliskan kesuksesan,
kita malah akan diminta untuk memilih kegagalan apa yang siap kita jalani.
Jadi apa maunya blogger Amerika
yang konon viewernya mencapai dua juta per bulan ini?
Bacalah sendiri buku ini dan
bukalah pikiran. Tapi itu pun tak menjamin apa-apa karena seperti kata Manson
sendiri, “Buku ini tidak akan mengajari Anda bagaimana
cara mendapat atau mencapai sesuatu, namun lebih pada bagaimana cara berlapang
dada dan membiarkan sesuatu pergi. Ini akan mengajari Anda untuk membuat
investaris kehidupan Anda dan menyortir hal-hal yang paling penting saja. Ini
akan mengajari Anda untuk memejamkan mata dan percaya bahwa Anda bisa
menjatuhkan diri ke belakang dan tetap baik-baik saja.”
No comments:
Post a Comment