Wahai anak jaman!
Teguhkan rasamu mendiami kepompong
biar inderamu marginal dari gulita
butakan saja dari layar gelas yang sedang memberhala
Tulikan saja dari dendang melenggang yang mencabut waras
Kunyahlah tempa
Reguklah dera
Bakarlah kelesah
Tebalkan nyali benturlah uji
Puasakan hasrat yang memikat
Samuderakan dadamu bertirakat
Wahai anak jaman!
Pewaris mercusuar peradaban
Kelak kau tumbuh seperti kerikil yang menjelma memutiara
Riang dipanen
bila masa matang menyambut
Tuban, 17012016
#catatanHariKeenam
#OneDayOnePost
bagus mba puisinya, dalem maknanya.
ReplyDeleteKeren, bahasanya keren
ReplyDeletedeep, bt saya anak jaman kapan ya ehh #nanayadirisendiri
ReplyDeleteMakasih komennya,mb ai, rina, mas choco, saya akan terus bljr biar lbih baik
ReplyDeleteMakasih komennya,mb ai, rina, mas choco, saya akan terus bljr biar lbih baik
ReplyDelete