Saturday, 13 February 2016

Surat cinta untuk saudaraku umat Islam








Saudaraku, tahukah kamu?
Katanya ini bulan kasih sayang. Padahal sejarahnya simpang siur tak menentu.
o  Ada yang merujuk pada upacara pemujaan dewa kesuburan pada abad IV SM.
o  Ada yang menyebutkan sebagai peringatan pada uskup bernama Saint Valentine yang menikahkan seorang tentara dengan kekasihnya, ketika kekaisaran Romawi Claudius II
melarang prajurit menikah. Agar tak melempem di medan perang, dalihnya.
o  Versi lain, uskup Valentine membantu orang-oang Kristen yang dianiaya sehingga dijebloskan ke penjara. Dan di balik jeruji, sang uskup justru jatuh cinta pada seorang gadis yang diselamatkannya, hingga beujung dengan hukuman penggal.
o  Anehnya, pada tahun 1382 seorang penyair Inggris, Geoffrey Chaucer menulis puisi Parliament of Fowls untuk merayakan pertunangan Raja Richard II. Dalam puisi itu, disebutkan bahwa hari valentine diperingati pada 3 Mei, bukan 14 Febuari. Nah, kenapa sekarang jadi februari? Nggak jelas kan? Dan jelas nggak ada rujukannya dalam agama kita.

By the way…
o  Budaya mengucapkan selamat valentine bemula pada abad 19. Kesempatan itu tak dilewatkan oleh pasar. Maka diproduksilah katu ucapan.
o  Tradisi saling bertukar kartu ucapan pun berevolusi. Pada pertengahan abad 20, muncul budaya mengkado barang dari pria ke wanita. Tak mau kalah dengan produsen kartu, mulailah dikaitkan kasih sayang dengan bunga, coklat, bahkan permen.
o  Pada tahun 1980an, industry berlian tak ketinggalan. Kalimat-kalimat pemikat dipropagandakan untuk menanamkan ajaran bahwa hari valentine adalah saat tepat untuk memberikan hadiah perhiasan.

So, be smart!!!
Sangat mungkin, ragam  kado valentine akan terus berevolusi. Jangan jadi korban iklan, saudaraku!

No comments:

Post a Comment