Biasanya,
seleksi beasiswa diakhiri dengan tes wawancara. LPDP berbeda. Tahap akhir untuk
meraih sponsor studi pasca sarjana yang dinaungi 4 kementerian ini dinamakan
tes substansial, terdiri dari On the Spot Essay Writing, Leaderless Group
Discussion (LGD), dan wawancara.
Ketiga
tes tersebut bisa diikuti setelah data pelamar yang diupload dalam tahap
administrasi, dinyatakan lulus verifikasi.
Jadwal
dari ketiga tes ini, bisa besamaan dalam sehari, bisa juga dalam 2 hari. Tes
OTSEW dan LGD adalah sepasang dan pasti dijadwalkan pada hari yang sama. Begitu
pun anggota kelompoknya. Sementara wawancara jadwalnya bisa sebelum atau
setelah 2 tes yang sepaket tersebut.
Bagi
yang rumahnya di luar kota pelaksanaan tes, jadwal langsungan akan membuat kita
hemat waktu dan tidak ribet. Tapi jadwal 2 hari juga menguntungkan karena kita
punya kesempatan belajar menghadapi tes di hari setelahnya.
Nah
usai OTSEW yang memusingkan (kisah lengkapnya sudah saya post di sini), langsung
kami sekelompok diminta menuju ruang LGD.
What
is LGD? Sesuai istilahnya yang leader-less, ia adalah forum diskusi kelompok
yang tak berpemimpin. So, kami bersembilan di ruang LGD akan diminta membahas
topik yang disediakan, dengan diamati 2 reviewer. Waduh.. horror juga rasanya.
Demikianlah,
begitu masuk ruangan kami disilakan duduk, kemudian membaca kasus yang akan
didiskusikan, dari selembar kertas di meja depan kami. Ada hal yang lucu
sekaligus bikin muka saya memerah. Saya tak tahu kalau untuk memahami kasus ini
durasinya 5 menit. (tuh kelihatan nggak respect).
Begitu
selesai membaca dan membuat outline, ruangan hening. Dengan teman di pojok,
saya saling ngode, minta persetujuan memulai forum. Dan Yup, baru saja salam
saya sudah diingatkan. “waktunya masih lho! Nanti kami sampaikan kalau sudah
harus memulai”
O..ow..
malu… (nutup hidung)
Untunglah
selain itu, semua berjalan lancar. Amazingly, studi kasus yang saya dapatkan
masih gress di otak. Barusan paginya saya baca ulasan panjang lebarnya di dua
koran yang beli.
Bukan
kebetulan. Everything happens with a reason, right?
Dan
alhamdulillah, kali ini kami sekelompok keluar dengan wajah berbunga-bunga.
Yeah.. bisa dibilang, LGD kami berjalan sesuai harapan.
Jadi,
apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari dalam LGD? Catet ya…
1. # Tunjukkan
sikap yang baik, tentu. Kematangan sikap dan cara kerja kita dalam kelompok
sedang diamati. Respectlah terhadap peserta lain, jadi pendengar yang baik,
tunjukkan perhatian dengan mencatat poin penting yang disampaikan teman, dan
jangan memojokkan atau menyalahkan argument yang berbeda dengan kita.
2. # Ada
perlunya, kita menyebut nama teman yang kita rujuk. Ini menandakan kita orang
yang penuh perhatian dan mudah mengingat. Nah makanya, sebaiknya sekelompok LGD
harus sudah kenalan beberapa saat sebelumnya, agar forum terasa hangat, akrab
dan tidak kaku.
3. # Jangan
mendominasi, jangan coba-coba menjadi pemimpin, dan jangan memotong pendapat.
Jangan pula tergesa-gesa menyimpulkan sebelum waktu habis, tanpa persetujuan
bersama.
4. # Meskipun LGD
tak berpemimpin, tetapi tata tertib diskusi harus ada supaya nggak kacau kan?
Karena itu akan sangat baik kalau kita punya inisiatif memulai.
5. # Jangan
ngarang alias memberi statement yang tak berdasar. Jangan juga mencari-cari
kesalahan pihak tertentu. Berfikirlah tentang solusi yang kontributif.
Okeh,
saya pulang dari GKN 1 Surabaya dengan lega. Menuju tempat inepan untuk menyiapkan
tes selanjutnya. Besok. Wawancara.
Info penting nih noted
ReplyDeleteThx for sharing
ReplyDelete