Pada bulan
Maret hingga April 2018, saya berada di Belanda untuk mengentaskan penelitian
tesis tentang manuskrip Bonang (kitab yang dipercaya sebagai karya Sunan Bonang
dan sampai sekarang berbaring di Perpustakaan Universitas Leiden.
Sebagai
pelancong, er peneliti maksud saya, saya melakukan kebiasaan-kebiasaan
intelektual lainnya di luar kegiatan membenamkan diri di ruang baca koleksi special
dan larut dalam keheningan para ilmuwan kitab usang yang abai pada keindahan
kanal dan parahunya yang bergoyang-goyang di luar jendela.
Hal yang saya
sebut intelektual itu misalnya, mengamati lalu lintas Leiden: bagaimana orang
bersepeda di jalurnya, berapa lama bus akan ngetime di jalur penantian
sampai berangkat lagi, menantikan dengan awas jika tiba-tiba ada kecelakaan
pejalan kaki dengan sepeda, dan lain-lain. Yang sedikit lebih akademis sih: berkeliling
toko buku untuk melihat buku apa saja yang ditulis, diterbitkan dan dijual di
Belanda, serta memilih mana yang paling ramah kantong, untuk dikoleksi prbadi
atau dihadiahkan kepada dosen.
Beberapa buku
dipajang di rak buku-dengan-penjualan-terlaris. Di antara mereka ada buku laris
nasional dan buku laris internasional. Yang internasional itu, sebut saja,
adalah fiksi besampul biru karya Dan Brown, dan non fiksi berwajah oren yang
dalam bahasa Indonesia telah sering dipamerkan oleh kawan-kawan saya, dengan
judul: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.
Tentang buku
yang terakhir saya sebut itu, memang fenomenal sih ya. Kalau tidak, tak mungkin
dia mendapatkan label international best seller. (Hei, saya sudah
menjadi saksi international best sellernya buku ini dengan menyaksikan
dipajangnya ia di panggung penjualan terlaris di negara selain Amerika dan
Indonesia). Lalu, ngomong-ngomong,
siapa manusia yang menduniakan tren sikap bodo-amat ini? Jadi begini rupanya:
Namanya Mark Manson, lahir di Austin, Texas, pada 9 Maret 1984. Ia merantau ke Boston, Massachusetts, untuk meraih gelar
sarjana keuangan dari Universitas Boston, dan lulus pada 2007.
Mark memulai blog pertamanya
pada tahun 2009, sebagai sebuah channel konsultasi jodoh. Pada 2014, angka
kunjungan pada markmanson.net telah mencapai 400.000 setiap bulannya,
dan meningkat menjadi dua juta per bulan pada tahun 2016.
Mark menulis berbagai topik terkait
budaya, relationship, pengembangan diri, serta psikologi, dengan
pendekatan yang tidak biasa. Dengan cara pandangnya yang unik, cenderung
membelakangi arus tetapi efektif, artikel-artikel Mark Manson telah
dipublikasikan di banyak platform penerbitan online seperti Medium, Goodreads, Upworthy dan The Minds Journal. Tulisan Mark juga dikutip
oleh CNN, BBC News, Business Insider, Berita Yahoo!, The Sydney Morning Herald, Times, Vox, The Huffington Post, dan lainnya.
CEO dan pendiri Infinity
Squared Media LLC ini sampai saat ini telah menulis dua buku, Models: Attract Women through
Honesty (2011) dan The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to
Living a Good Life (2016). Buku pertamanya, yang berisi tentang tips ampuh menarik hati perempuan
melalui komunikasi, kejujuran, dan sikap hidup, telah terjual sebanyak 15.000 eksemplar pada tahun 2014. Sedang buku keduanya, akan saya sampaikan dalam postingan selanjutnya.
Wihhh bersambung
ReplyDeleteokay fine...nunggu sambungannya aja akuh tuh..😄
ReplyDeleteUdah ada mbak, tantangan 3
DeleteUdah ada mbak, tantangan 3
DeleteNgantre juga aku
ReplyDeleteAsik ya bisa jalan jalan ke luar negeri
ReplyDelete