Menulis! Menulis! Menulis! Kata-kata itu
sering saya teriakkan pada diri sendiri. Menulislah agar kau bisa selalu
berdiskusi dengan hatimu! Menulislah agar yang kau pikirkan tak hangus jadi
debu. Menulislah agar kau dapat berbagi! Menulislah karena siapa tahu itu menjadi ladang amal yang terus mengalir
meski jasadmu telah tertelan bumi. Menulislah! Namun teriakan itu semua
membentur dinding lalu menguap, tak menembus hati dan tak cukup kuat untuk
menggerakkan tangan memegang pena atau
menatih jari di atas keyboard agar bersenang-senang bermain kata. Akhirnya bergabunglah
saya dalam komunitas yang pada 23 Agustus 2014 lalu akhirnya bermetamorfosa
menjadi FLP cabang Tuban.
Tulisan tentang aku dan FLP di antologi kisah inspiratif "Istana yang di bangun dengan kata-kata"
0 comments:
Post a Comment