Penasaran, siapa sih yang udah buka lapak jam segini?
Aih, bukan orang jualan rupanya, tapi posting info kopasan
tentang mewaspadai sikat gigi berbahan bristle. Istilah bristle disinyalir
merupakan kata lain tentang bahan mengandung babi. Sehingga otomatis, HARAM
hukumnya!!!
Ohhh???
Bristle, setau saya
artinya adalah bulu halus atau bulu kecil. Tapi dari Babi? Benarkah?
Sempat alis saya mengkerut-kerut. Bener nggak sih?
Tiba-tiba jadi ingat, berapa hari lalu seorang kawan, pengajar
PAI di SD, menceritakan betapa banyaknya alat-alat rumah tangga yang konon,
memanfaatkan bagian dari binatang omnivore ini. Kuas di antaranya, dari kuas lukis, kuas
dinding sampai kuas masak. Ih… ngeri. Selain itu… apalagi alat rumah tangga
berbulu-bulu selain… sikat gigi.
Nah, info ini seperti mengamini berita yang disampaikan
kawan saya tempo hari.
Bagikan info ini agar
semakin banyak orang yang tercerahkan. Hm… haruskah saya copast? Jujur saya
pemilih. Tidak semua tulisan akan saya forward kepada grup atau orang lain. Semua
harus melalui mekanisme sensor yang digawangi oleh otak dan hati saya sendiri.
Finally, entah karena masih ngantuk, tiba-tiba saja tangan
saya telah melakukan prosedur 1234 (block, copy, paste, send). Dan jadilah ia nongkrong
di beberapa grup yang saya ikuti, termasuk grup FLP JATIM. Oh NOOO!!!
Tak butuh menunggu bermenit-menit, di bawah nama grup
tersebut tampak kalimat dengan huruf lebih kecil-kecil, pak
ketua is typing. Waduuh…
Dan bener aja, berapa detik kemudian beliau langsung nyemprot,
”kita ini penulis,
jangan suka copast info, apalagi yang gak jelas rujukannya. Soal bristle ini
kan udah lama banget, sudah ada counternya pula”
Aduh mak, merah muke gue. Malu… untung Babe Rafif, pak ketue
FLP Jatim gak bisa lihat.
Tapi biar keliatan cool dan bertanggungjawab sama perbuatan
tangan kedua tangan yang masih ngantuk tadi, saya jawab sok bijak aja (ceilah!)
“iyakah pak? Boleh dishare lagi dong counternya?” (idih, nggak minta maaf)
Sesaat kemudian, datang tulisan yang mengatasnamakan sebagai
seseorang dokter, menjelaskan ini-itu tentang istilah ini dan menolak profokasi
di tulisan yang saya kirim tadi.
Oh well, cukup sekali dah. CUKUP SEKALI!!! Dalam sadar
ataupun ngantuk, dalam sehat ataupun sakit, dalam galau ataupun lagi alay mode on. CUKUP SEKALI ini saya
copast-copast tulisan gak jelas.
Kapok!!!
Saya forwardlah tabayyun tentang istilah bristle ke grup-grup
yang telah saya sesatkan tadi. Iya, copast lagi. tapi ini copast
pertanggungjawaban. Tentu saja, banyak yang mempertanyakan, ”nih orang apaan
seeh… ngopast info kok dijawab sendiri”
Hahhh… mending masih mempertanyakan, yang ngetawain juga
banyak. Resiko deh.
Ada juga yang saya jawab sambil ngeles, “Gue mau kasih contoh, betapa edannya jaman dan teknologi saat ini. Dengan
sekali copast info gak jelas, loe menyesatkan ribuan orang! Makanya, jangan
asal copast” Huehehe… udah salah, cari alibi pula.
Ada juga lagi, yang nanya balik, “jangan-jangan info yang
kedua juga gak dapat dipertanggungjawabkan tuh?”
Saya jawab, “kan ada nama dokternya neng, coba aja dicek
reputasi penulisnya”
Cie… udah sok bijak.
---
Dan cerita ini belum selesai saudara-saudara. Beberapa hari
kemudian, ketika lagi belanja di minimarket, saya penasaran nglihatin berjenis-jenis
sikat gigi yang lagi berbaring santai di rak etalase. Saya pelototin satu-satu.
Biarin deh kalo dikira saya ibu-ibu yang hobinya mbandingin harga.
Taukah anda, apa temuan penting yang saya dapatkan??? Penasaran?
Serius? (slow men! Selow!)
Ternyata kawans, dari semua merek sikat gigi yang saya
lihat. Hanya SATU yang tak menggunakan istilah BRISTLE. Off Course, soalnya cuma satu merek ini yang petunjuk dan
informasinya pake Bahasa Indonesia. Jadi dia nggak berbahan BRISTLE tapi bulu
halus.
Nah, saya jadi curiga ada demarketisasi dalam penyebaran
info bristle haram ini.
Maka waspadalah! Jangan gampang dibodoh-bodohi oleh iklan
terselubung rendahan macam ini. Mana pake halal-haram lagi. Dikira segitu
bodohnya ya kita, sampe istilah halal-harampun dimanfaatkan untuk pembohongan
publik. Ih, miris. (Sad)
Iya mbak hiday, suka sok2an asal copas aja biar dikira banyak tau... Trims infonyaa...
ReplyDeleteSama2 mbak Ciani :)
ReplyDeleteBiasanya klo says dpt berita2 copas an gitu saya abaikan saja mb
ReplyDeleteBetul, tabayyun dulu, mba...
ReplyDeleteSaya juga pernah disemprot ama ustadz gara-gara share artikel tanpa sengaja di grup. Yah, gitu dah. Padahal niat hati bukan seperti yang mereka pikirkan. Tapi biarlah. Hehe belajar dari yang sudah-sudah