Setahun lalu (2017) ketika Forum Lingkar Pena Jawa Timur menginisiasi sebuah program bertajuk Reading Challenge, saya bergegas gabung tanpa pikir panjang. Penting banget ini mah, untuk mengkhatamkan buku berjajar di rak yang satu-dua eh tiga-empat, enggak, lima enam (kok banyak yaa... ) belum terbaca.
Betapa tidak, koleksi rak 3x2 (dan sudah beradik si 1,5x0,75 ditambah keranjang-keranjang ilegal multifungsi) sudah over saja mata saya masih lapar beli buku. Bacanya kapan? Nge-meal saja, ehehe nggak kelar-kelar lah! Parahnya setiap ada event book-fair dan menemukan makhluk yang kriuk di mata atau referensi yang sepertinya “ah, bakal susah nih nanti carinya kalo gak dibeli sekarang), nafsu susah ditahan. Khilaaf terus.
Wal hasil saya gabung itu program yang bernama Reading Challenge. Program ini didesain langsung oleh manusia penting di komunitas penulis tersebut. Sebut saja namanya Babe. Semangat on fire dan hawa liburan mensupport saya untuk melahap buku demi buku. Yeay... di level pertama saya bahkan lulus dengan predikat juara dan dibanjiri kiriman buku dari sponsor. (Yak, mari kita habisi lagi).
Level pertama disusul kedua, diikuti babak tiga, hingga tuntas pendidikan tantangan baca saya di kelas pamungkas: Super Reader. Dari puluhan peserta yang semangat mendaftar, hanya tujuh gelintir yang sukses diwisuda. Sueneeeng dong! banget! Apalagi kalo ingat babe kami orangnya no toleransi. Lagi di gunung Fuji, di gurun Sahara, di ujung RW sembilan puluh tujuh sekalipun, wajib lapor. Mau bilang gak punya pulsa, sinyal ilang, hati patah whatever, absen tetap absen. Tidak memenuhi prosedur, yaudeh bay-bay. Dan, guweh luluuus, Men! Hebring dong!
Seru dan suka dukanya ikut RC ini seringkali saya curhatkan di ODOP, rumah yang lain. Pada mupeng, jelas iya. Nah gimana kalo ODOP buat Reading Challenge juga? Why Not? Asyik malah. YUK!!!
Setelah ngang nging ngung tak tek tok mengonsep program, jadilah RCO dilaunching. Weeww... selamat selamat!!! Seneng banget meski gak bisa ikutan jadi bagian first challengers. Etapi pas saya lulus dari Super Reader dan mau join, guwe ditolak Men!!! Hancur hati berkepang-kepang, Mak! (jangan percaya, cuma dramatisasi).
Oke, Phphfine!!! iya deh saya ngalah dulu sampai RCO kelar satu putaran. Putaran kedua ajakin guweh ya say!
tiktoktiktoktuktek jrang jreng jring... akhirnya.... RCO naik putaran dan saya gak tahu kapan dimulainya... yeeeh... Yaudeh lah say, kalo ada lagi plis kabarin. Sabar...sabaar...
Tapi finally, keturutan deh sekarang udah gabung. Well, thank you Kakak...
Kalo boleh nggak jujur, eh harus jujur ya, ya sudah... lagian saya selalu jujur kok (syarat dan ketentuan seringnya tidak berlaku), saya senang bisa ikut RCO kali ini. RCO tuh bisa membuat saya menjadi wonderwoman sekaligus Hulk Superkasa (Lho, ini acara apa ya?)
Aih oke, oke, maaf tadi masih serius. sekarang dua rius deh! Bagi saya, membaca itu bukan hobi, tapi kebutuhan (cie, rius banget kan?? *sambil dehem dua kali)
Iya, kebutuhan!!! Bayangkan sehari saja kamu tidak membaca, apapun!!! tidak mungkin, tidak masuk akal! Bangun tidur kamu sudah semangat membaca. Lalu karena membaca kamu jadi semangat menulis, lalu membaca lagi menulis lagi, terus... teruss... sampai lupa mandi dan gosok gigi. Membersihkan tempat tidurmu, apalagi.
Terus siangnya kamu masih membaca lagi. Mungkin jadi kaget, sedih, baper, marah, meringis, nangis bawang merah (Bombay sudah biasa), apa saja yang membuatmu jadi beremosi seperti manusia. Malamnya, jangan tanya! (Oke saya nggak akan tanya)
Dari membaca, saya berhasil menyelesaikan banyak misi. Mengalahkan rasa takut karena tidak tahu, mendapat beasiswa, mengantongi schengen visa, dan lain-lain. Bahkan urusan jodoh sekalipun, semuanya berkat membaca. (Bukan kakak, itu karena Allah!)
Bukan kebetulan, kali ini modus saya ikut RCO adalah biar gak ngantuk dan melas baca referensi tugas akhir (ngik, memilukan!) dan kenalan sama kakak-kakak ODOP segala angkatan yang konon katanya keren-keren.
Baiklah, doakan saya ya pemiarsah, semoga kali ini saya bisa beruntung menaklukkan Reading Challenge lagi.
Let’s Rock!!!!
Berarti, Mbak Hiday ini perintis RCO yang sebenarnya donk 😍
ReplyDeletePerintisnya banyak, saya cuman sharing aja
Deletewahhh,mbak hiday penggagas RCO 😍
ReplyDeleteCuman sharing aja hehe
Deleteandai tempat mbak sama saya cuma sejengkal, pasti ontheway dah kesana
ReplyDeleteMas Fajar tinggalya di mana ya?
DeleteSemoga tugas akhirnya cepat kelar ya mbak Hiday.. Semangatt..
ReplyDeleteAamiiiin
DeleteWiww.. Membaca membuka pintu dunia.. :D
ReplyDelete