Blog Tugas Suka-Suka ala Mbak Ratih

Well, akhirnya saya ngeblog lagi.


Terlanjur nyemplung Reading Challenge Odop, yaudeh ngerjain tugas-tugasnya sekalian. Nekat sangat ini mah. Padahal kerjaan lain masih numpuk. Hiks.


By the way bus way, tugas (katanya sih bonus) kali ini adalah buat review dari blog teman yang ditunjuk. Dan thanx God, saya kebagian comment buat Mbak Ratih Madu alias Ratih Honey yang punya rumah virtual di sini.




So, tulisan ini saya buat spesial buat Mbak Ratih, dalam rangka memenuhi tugas RCO semata-mata. Keren nggak? (Nggak!)

Sebelum review blognya, nggak endes banget kalo nggak komen dulu soal orangnya. Hiqiqiqiq. Boleh ya Mbak...


Kebetulan sih, saya pernah bersua, wajah dengan wajah sama Momi cantik rasa Embak-embak ini. Iya serius, pertama ketemu (di halaman perpus UI Depok, saya baru usai dari diklat pra keberangkatan LPDP dengan penampilan kucal dan daki tebal), saya langsung terpana dengan penampilannya yang sederhana tapi memesona. (Gak ada uang receh gpp mbak, credit card juga boleh)


Kalau belum kenal, gak bakal saya ngeh kalo si Mbak cantik yang tampangnya masih teenagers ini sudah punya anak jejaka. Saya tau mbak Ratih dari jaman odop masih rame, sampe sekarang tuambah rame. Orangnya selow, wise, dan motherly.


Jiwa keibuan itu juga yang mewarnai sudut pandang Mbak Ratih dalam menulis. Emang emak-emaki mana-mana pikirannya ya anak dan keluarga aja dah.


Selain soal parenting, perspektif lain yang sering muncul dalam tulisan-tulisan Mbak Ratih adalah agamis garis miring relijius. Cek aja langsung ke blognya dan buktikan pengamatan saya. (Ini dalih bagi fast writer yang males memberikan detail data)


Masih mau dikomen lagi, Mbak? Oke, satu lagi ya, Mbak. Saya harus katakan ini mesti pahit dan sakit (hiks)


Mbak Ratih itu sebelas dua belas sama saya: cuma nulis di blog buat ngerjakan tugas. (Wahahaha, toss Mbak)


Lihat aja time line di rumah bloggnya. Lompatannya juauh-juauh cuy, tanggalnya, bulannya. Trus contentnya pun, terutama untuk tema writing an book review, suka-sukaa banget. Seterah maunya yang punya deh pokokna ehehehe.


Ini pujian lho Mbak


Yup, nggak banyak lho Mami-mami yang masih punya selera memperjuangkan minatnya. Mbak Ratih ini salah satunya. Dikira gampang apa buat Emak-emak untuk bisa menej waktu buat suami, anak, rumah, kerjaan, dan diri sendiri? Gitu aja, tulisannya sudah okayh. Apalagi kalo serius dan fokus dan hari-harinya memang niat jadi fulltime writer, pasti akan jozz markojozz gobyozz


Mbak Ratih pastilah Momi yang Ti-Ou-Pi Bi-ji-ti. (Sungkem, MbakYu)


Okay, saya cukupkan deh review tentang Mbak Ratih dan blognya. Percaya sama saya, Mbak Ratih ini orangnya suci dalam pikiran dan perbuatan. Ya kan Beliau ini anak Pramuka yang hemat, cermat, dan suka bermusyawarah.