Wednesday 13 November 2013

if you love your work



If you don’t like your work, you’ll need three times the energy
to force yourself to work, to resist the force, and finally to work.

If you love your work, your desire to do it, will be like a wind
to propel your ship with much less fuel.

If you like your work, you work no more
for work when you like it, is work no longer
but sheer enjoyment.

If you enjoy your work, you’ll work and work
without counting the hours
and you’ll reap and enjoy, more earnings as well.


Puisi indah karangan HL Nery yang saya kutip di atas, pertama kali saya kenal dari guru Bahasa Inggris SMA saya di Malang. Arti dari puisi di atas, benar-benar mengena di hati saya, sehingga saya seringkali menjadikannya sebagai nasehat dan motivasi ketika suatu saat saya merasa bosan melakukan aktivitas saya.
“ jika kamu tidak menyukai pekerjaanmu, kamu akan butuh tiga kali energi. Pertama, energi untuk memaksa diri bekerja. Kedua, energi untuk bertahan dari paksaan yang menyakitkan , dan ketiga energi untuk bekerja itu sendiri.
Jika kamu mencintai pekerjaanmu, hasrat kita laksana angin, yang akan mendorong perahu kita, sehingga lebih sedikit bahan bakar yang kita butuhkan.
Jika kamu menyukai pekerjaanmu, kamu tidak lagi seperti orang bekerja. Pekerjaan yang kita lakukan dengan suka hati, bukan lagi seperti sebuah pekerjaan, tetapi sebuah kesenangan.
Jika kamu menikmati pekerjaanmu, kamu akan bekerja dan bekerja, tanpa menghitung waktu. Kamu akan melesat dan menikmati, dan mendapatkan hasil lebih banyak. “
Bekerja dengan hati, demikian banyak orang-orang sukses menuturkan rahasia di balik kisah sukses mereka. Kesuksesan pada akhirnya datang kepada orang-orang yang setia terhadap keyakinannnya melakukan apa yang mereka sukai. Karena bekerja dengan hati, segala macam tantangan menjadi lebih ringan dilalui. Thomas Alfa Edison butuh waktu berkali-kali gagal hingga pada akhirnya menemukan bola lampu yang saat ini dikembangkan dan digunakan seluruh manusia. Dan setiap kali gagal, dia bersyukur karena mememukan contoh yang salah dan kembali melanjutkan eksperimennya. Soichiro Honda, mengatakan bahwa kesuksesannya hingga kendaraan bermerek nama dirinya yang saat ini dinikmati semua manusia di penjuru dunia, hanyalah 1 % dibanding 99% kesulitan yang pernah dialaminya. Dan kesulitan tersebut tidak akan berujung sukses jika Honda tidak menyukai apa yang dilakukannya. Steve Jobs, bahkan pernah dipecat dari perusahaan besar miliknya yang dirintis sendiri bertahun-tahun dari garasi rumahnya. Jika bukan karena kebesaran hati dan kesetiannya pada dunia yang dicintainya, manalah mungkin bisa kembali berjaya dan memberikan lebih banyak temuan bagi masyarakat dunia. Mereka hanya sedikit contoh orang-orang yang berhasil mengatasi segala macam kesulitan dalam pekerjaannya. Bagi orang yang mencintai pekerjaannya, kesulitan adalah tanntangan yang harus ditaklukkan. Bukan monster yang membuat kita berlari dan berteriak menjauh.
Bagi saya, mengajar memiliki rasa seperti itu. Sejak kecil saya selalu menuliskan dan mengatakan saya ingin menjadi seorang guru. Berbagi ilmu dan mengajari orang hingga berhasil mendatangkan kebahagiaan yang meluap di hati saya. Dan itu sangat menyenangkan. Demikianlah, saya mempersepsikan mengajar dalam hati saya. Bagi saya mengajar seperti hobi. Bagi saya mengajar seperti belajar. Dan bagi saya mengajar dan berkumpul dengan murid-murid saya menjadi waktu yang sangat menyenangkan bagi saya. Kesenangan saya terhadap aktivitas ini justru lebih banyak membahagiakan saya dari pada seperti sebuah beban. Dan kesenangan dan kebahagiaan tersebut menjadi anugrah Allah yang sungguh tak terkira. Adapun kesuksesan saya karena hal tersebut, saya yakin, hanyalah bonus yang mengiringi, jika Allah menghendaki.

0 comments:

Post a Comment