Monday, 11 January 2016

Air langit

Air langit
Pada temaram di sore sabit
Menumpah ruah,
menghalau asa yg hampir tamat
 Lintang mencemburu, 
mnjadi saksi bumi berobat rindu
tak panjang bilang, angkasa kembali bisu
Langit congkak membiru
laut pelit berhibah meski hnya partikel setitik
awan merengek resah menanti kawan mengiring langkah
sembelit melilit, bagai hidronefrosis stadium dewa
Klorofil tak kenapa masih bersuka dipeluk surya
Namun akar terkubur, berandai suara meski hnya sebait sumbang
mengering, mengerang mnanggung rintih
Memohon air langit Menghidupi nirwana fana

0 comments:

Post a Comment