Wednesday 5 October 2016

Tes Substansial LPDP: Leaderless Group Discussion

Biasanya, seleksi beasiswa diakhiri dengan tes wawancara. LPDP berbeda. Tahap akhir untuk meraih sponsor studi pasca sarjana yang dinaungi 4 kementerian ini dinamakan tes substansial, terdiri dari On the Spot Essay Writing, Leaderless Group Discussion (LGD), dan wawancara.

Ketiga tes tersebut bisa diikuti setelah data pelamar yang diupload dalam tahap administrasi, dinyatakan lulus verifikasi.



Jadwal dari ketiga tes ini, bisa besamaan dalam sehari, bisa juga dalam 2 hari. Tes OTSEW dan LGD adalah sepasang dan pasti dijadwalkan pada hari yang sama. Begitu pun anggota kelompoknya. Sementara wawancara jadwalnya bisa sebelum atau setelah 2 tes yang sepaket tersebut.

Bagi yang rumahnya di luar kota pelaksanaan tes, jadwal langsungan akan membuat kita hemat waktu dan tidak ribet. Tapi jadwal 2 hari juga menguntungkan karena kita punya kesempatan belajar menghadapi tes di hari setelahnya.

Nah usai OTSEW yang memusingkan (kisah lengkapnya sudah saya post  di sini), langsung kami sekelompok diminta menuju ruang LGD.

What is LGD? Sesuai istilahnya yang leader-less, ia adalah forum diskusi kelompok yang tak berpemimpin. So, kami bersembilan di ruang LGD akan diminta membahas topik yang disediakan, dengan diamati 2 reviewer. Waduh.. horror juga rasanya.

Demikianlah, begitu masuk ruangan kami disilakan duduk, kemudian membaca kasus yang akan didiskusikan, dari selembar kertas di meja depan kami. Ada hal yang lucu sekaligus bikin muka saya memerah. Saya tak tahu kalau untuk memahami kasus ini durasinya 5 menit. (tuh kelihatan nggak respect).

Begitu selesai membaca dan membuat outline, ruangan hening. Dengan teman di pojok, saya saling ngode, minta persetujuan memulai forum. Dan Yup, baru saja salam saya sudah diingatkan. “waktunya masih lho! Nanti kami sampaikan kalau sudah harus memulai”

O..ow.. malu… (nutup hidung)

Untunglah selain itu, semua berjalan lancar. Amazingly, studi kasus yang saya dapatkan masih gress di otak. Barusan paginya saya baca ulasan panjang lebarnya di dua koran yang beli.
Bukan kebetulan. Everything happens with a reason, right?

Dan alhamdulillah, kali ini kami sekelompok keluar dengan wajah berbunga-bunga. Yeah.. bisa dibilang, LGD kami berjalan sesuai harapan.


Jadi, apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari dalam LGD? Catet ya…


1.   # Tunjukkan sikap yang baik, tentu. Kematangan sikap dan cara kerja kita dalam kelompok sedang diamati. Respectlah terhadap peserta lain, jadi pendengar yang baik, tunjukkan perhatian dengan mencatat poin penting yang disampaikan teman, dan jangan memojokkan atau menyalahkan argument yang berbeda dengan kita.


2.   # Ada perlunya, kita menyebut nama teman yang kita rujuk. Ini menandakan kita orang yang penuh perhatian dan mudah mengingat. Nah makanya, sebaiknya sekelompok LGD harus sudah kenalan beberapa saat sebelumnya, agar forum terasa hangat, akrab dan tidak kaku.


3.    # Jangan mendominasi, jangan coba-coba menjadi pemimpin, dan jangan memotong pendapat. Jangan pula tergesa-gesa menyimpulkan sebelum waktu habis, tanpa persetujuan bersama.


4.   # Meskipun LGD tak berpemimpin, tetapi tata tertib diskusi harus ada supaya nggak kacau kan? Karena itu akan sangat baik kalau kita punya inisiatif memulai.


5.   # Jangan ngarang alias memberi statement yang tak berdasar. Jangan juga mencari-cari kesalahan pihak tertentu. Berfikirlah tentang solusi yang kontributif.


Okeh, saya pulang dari GKN 1 Surabaya dengan lega. Menuju tempat inepan untuk menyiapkan tes selanjutnya. Besok. Wawancara.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     



2 comments: