Friday 10 March 2017

Nama Pasaran



Saya beruntung. Terasa sangat diberkati Tuhan. Semester 1 lalu, saya dapat kesempatan berguru pada Prof. Syafiq Mughni, Guru Besar Sejarah Peradaban Islam dan Studi Timur Tengah, yang juga jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bukan karena nama besarnya, tapi karena sikap hangat beliau, ketulusannya berbagi ilmu, pengalaman dan waktu, di sela jam terbang (dalam arti yang sebenarnya) Beliau yang whooow...



Nah semester ini, saya dapat rejeki nomplok lagi. Yap, rasanya memang tak ada yang lebih tepat mengampu mata kuliah Public Discourse, daripada seorang wakil Suriah ormas lslam terbesar di Indonesia, yang juga mantan PWNU, mantan cawagub, anggota DPR periode lalu, dan Guru Besar Ilmu Sosial. Woooah durian runtuh...


Lagi-lagi, bukan soal nama besar. Sikap berfikir beliau yang clear and distinc, sangat baik untuk dijadikan panutan. Tentang sikap bersahabat beliau, hoho.. nama pasaran saya ternyata bisa jadi berkah untuk bisa beliau kenali dengan mudah.


"Nur Hidayati!" Prof Ali Maschan memanggili nama di daftar presensi.

"Saya, Prof!" Tangan saya teracung.

"Nama pasaran," kata Prof. Tertawa.

"Iya, Prof. Kodian malah," saya jawab mbanyol. "Sekali bikin langsung dua puluh, hahaha." Prof tertawa lagi.

"Saya doakan semoga kamu panjang umur"

Aamiiiiin. Duh senangnya didoain Prof Kyai.

"Sebabnya, " lanjut Prof, "Kakak saya namanya juga Nur Hidayati."

Ooh...

"Dan... baru meninggal beberapa waktu lalu."

Wakakakak. Ternyata...

Eh kok ketawa ya...

"Inna lillahi wa inna ilaihi Rajiun.." kata saya, masih sambil nahan tawa.


Aktivitas berlanjut. Pemateri melakukan presentasi. Lanjut lagi diskusi. Saya menyampaikan yang perlu disampaikan dalam forum ilmiah. Menyanggah, menyampaikan argumen, menggaris bawahi. Diikuti yang lain. Mengalir. Prof meluruskan, memberi penguatan, dan di akhir melihat lagi daftar presensi dan memanggil nama kami satu-satu.


Pada nama saya, rupanya beliau sudah akrab. Gara-gara pasaran.


2 comments:

  1. Nama Nur itu pasaran tapi artinya kan cahaya. Jadi kita akan selalu menjadi cahaya untuk orang2 di sekitar kita ya mbak.

    ReplyDelete