Tuesday 19 February 2019

Mengenal Rasulullah SAW dari Hadis-Hadis Sahih




Saya tidak kebetulan mendapat buku ini. Seorang teman yang dulu berkuliah di Damaskus (dia tahu saya menjual buku-buku pesanan) meminta saya mencari buku tentang Rasulullah SAW karangan Imam Tirmidzi.


Mendapati pesan darinya, saya langsung wow: ada ya kitab seperti ini? Pengarangnya imam Tirmidzi, perawi hadis sahih. Wow, bagaimana saya harus menjelaskan ini dengan mudah?



Hm begini, siapa panutan kita paling utama? Rasulullah SAW. Kita harus mengenalnya, tentu. Bagaimana kita mengenalnya? Dengan membaca tulisan tentangnya. Apakah semua tulisan tentangnya benar? Bagaimana membuktikan kebenarannya? Historiografi? Apa unsur paling utama dari historiografi? Informasi sumber terdekat, verifikasi, interpretasi, historiografi.
Bagaimana aplikasi dari mencari informasi sekaligus melakukan verifikasi kebenaran sumber dan isi? Kritik periwayatan sanad dan matan, dan itulah tradisi yang berkembang dalam kodifikasi hadis.


Nah jika biografi tentang Rasulullah SAW ini disusun dari hadis-hadis sahih (di mana Imam Tirmizi adalah salah satu jaminan sahih dari kutub al sittah), apa lagi yang lebih akurat dari ini?


Maka saya mencari buku ini, dan tidak menemukan. Ya... Kitab yang ditulis dua ratusan tahun setelah masa kerasulan, tentu tak mudah mencari meski hanya terjemahnya.


Ketika teman saya sudah tidak berminat lagi mencari, saya malah menemukannya. Fixed bungkus! Kalau tak ada yang pesan pun, saya mau membaca dan mengoleksinya.
Iyalah!


Jadi buku ini berisi 56 pembahasan tentang sifat kemanusiaan Rasulullah SAW: bagaimana karakter fisiknya, tanda kenabiannya, rambutnya, pedangnya, sendalnya, pakaiannya, sepatunya, cincinnya, serban-sarungnya, cara berjalan, cara makan, dan lain-lain.


Singkatnya, Beliau kekasih Allah ini memiliki postur sedang: tidak tinggi pun tidak kurus, kulit sedang: tidak putih pun tidak gelap, rambut sedang: tidak keriting pun tidak lurus tergerai. Beliau memiliki tanda kenabian di tengah pundak, berwarna kemerahan dan sebesar telur merpati.


Rasulullah SAW bercelak dan menyukai baju gamis, memakai sepatu atau sandal dengan dua tali, dan mengenakan cincin perak yang sekaligus merupakan stempel kerasulan dengan tulisan Muhammad Rasul Allah.


Rasulullah menyukai labu dan menyukai minuman manis dan dingin. Beliau minum dengan berdiri dan kadang juga duduk.


Beliau tidak berbicara cepat-cepat. Jika perlu malah beliau mengulang pembicaraan tiga kali agar dapat dipahami. Beliau suka tersenyum hingga tak ada orang yang lebih sering tersenyum selainnya.
Rasulullah SAW terkadang bergurau, terkadang juga bersyair.


Dalam beribadah, beliau sangat bersungguh-sungguh, tetapi tetap menjalankan haknya untuk beristirahat. Meski telah diampuni dosa-dosanya, Rasulullah ingin beribadah sebanyak mungkin karena ingin menjadi hamba yang bersyukur.


Banyak lagi informasi yang terdapat dalam kita syamail Muhammadiyah ini. Benar kata Syeh Mulla Ali al-Qari bahwa kitab ini merupakan karya terbaik mengenai kepribadian dan akhlak Rasulullah SAW. (Apa yang lebih akurat dari hadis sahih?)


Dikatakan bahwa setiap orang yang membacanya akan diajak seolah-olah menyaksikan kepribadian dan keagungan Rasulullah SAW. Ini benar. Saya pun merasakannya hingga kadang sangat emosional dan sangat merindukan beliau, kekasih allah SWT yang kita harapkan syafaatnya di hari akhir, hingga ingin menangis dan menciumi gambar barang peninggalan Beliau yang terdapat dalam buku ini.


Ya Rasulullah, umatmu yang jahil, zalim, takabur dan berbaju dosa ini merindumu dan mengharap dapat berkumpul bersamamu dalam kehidupan yang abadi nanti.






0 comments:

Post a Comment