Sunday 17 January 2016

Wahai Anak Jaman!

Wahai anak jaman!
Teguhkan rasamu mendiami kepompong
biar inderamu marginal dari gulita 
butakan saja dari layar gelas yang sedang memberhala
Tulikan saja dari dendang melenggang yang mencabut waras 
Kunyahlah tempa
Reguklah dera
Bakarlah kelesah
Tebalkan nyali benturlah uji
Puasakan hasrat yang memikat
Samuderakan dadamu bertirakat

Wahai anak jaman!
Pewaris mercusuar peradaban
Kelak kau tumbuh seperti kerikil yang menjelma memutiara
Riang dipanen
bila masa matang menyambut

Tuban, 17012016
#catatanHariKeenam
#OneDayOnePost

5 comments:

  1. bagus mba puisinya, dalem maknanya.

    ReplyDelete
  2. deep, bt saya anak jaman kapan ya ehh #nanayadirisendiri

    ReplyDelete
  3. Makasih komennya,mb ai, rina, mas choco, saya akan terus bljr biar lbih baik

    ReplyDelete
  4. Makasih komennya,mb ai, rina, mas choco, saya akan terus bljr biar lbih baik

    ReplyDelete