Monday 11 March 2019

Lelaki yang Menduniakan Tren Sikap-Bodo-Amat


Pada bulan Maret hingga April 2018, saya berada di Belanda untuk mengentaskan penelitian tesis tentang manuskrip Bonang (kitab yang dipercaya sebagai karya Sunan Bonang dan sampai sekarang berbaring di Perpustakaan Universitas Leiden.

Sebagai pelancong, er peneliti maksud saya, saya melakukan kebiasaan-kebiasaan intelektual lainnya di luar kegiatan membenamkan diri di ruang baca koleksi special dan larut dalam keheningan para ilmuwan kitab usang yang abai pada keindahan kanal dan parahunya yang bergoyang-goyang di luar jendela.


Hal yang saya sebut intelektual itu misalnya, mengamati lalu lintas Leiden: bagaimana orang bersepeda di jalurnya, berapa lama bus akan ngetime di jalur penantian sampai berangkat lagi, menantikan dengan awas jika tiba-tiba ada kecelakaan pejalan kaki dengan sepeda, dan lain-lain. Yang sedikit lebih akademis sih: berkeliling toko buku untuk melihat buku apa saja yang ditulis, diterbitkan dan dijual di Belanda, serta memilih mana yang paling ramah kantong, untuk dikoleksi prbadi atau dihadiahkan kepada dosen.

Beberapa buku dipajang di rak buku-dengan-penjualan-terlaris. Di antara mereka ada buku laris nasional dan buku laris internasional. Yang internasional itu, sebut saja, adalah fiksi besampul biru karya Dan Brown, dan non fiksi berwajah oren yang dalam bahasa Indonesia telah sering dipamerkan oleh kawan-kawan saya, dengan judul: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.

Tentang buku yang terakhir saya sebut itu, memang fenomenal sih ya. Kalau tidak, tak mungkin dia mendapatkan label international best seller. (Hei, saya sudah menjadi saksi international best sellernya buku ini dengan menyaksikan dipajangnya ia di panggung penjualan terlaris di negara selain Amerika dan Indonesia). Lalu, ngomong-ngomong, siapa manusia yang menduniakan tren sikap bodo-amat ini? Jadi begini rupanya:

Namanya Mark Manson, lahir di Austin, Texas, pada 9 Maret 1984. Ia merantau ke Boston, Massachusetts, untuk meraih gelar sarjana keuangan dari Universitas Boston, dan lulus pada 2007.

Mark memulai blog pertamanya pada tahun 2009, sebagai sebuah channel konsultasi jodoh. Pada 2014, angka kunjungan pada markmanson.net telah mencapai 400.000 setiap bulannya, dan meningkat menjadi dua juta per bulan pada tahun 2016. 

Mark menulis berbagai topik terkait budaya, relationship, pengembangan diri, serta psikologi, dengan pendekatan yang tidak biasa. Dengan cara pandangnya yang unik, cenderung membelakangi arus tetapi efektif, artikel-artikel Mark Manson telah dipublikasikan di banyak platform penerbitan online seperti Medium, Goodreads, Upworthy dan The Minds Journal. Tulisan Mark juga dikutip oleh CNN, BBC News, Business Insider, Berita Yahoo!The Sydney Morning Herald, Times, VoxThe Huffington Post, dan lainnya.

CEO dan pendiri Infinity Squared Media LLC ini sampai saat ini telah menulis dua buku, Models: Attract Women through Honesty (2011) dan The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life (2016). Buku pertamanya, yang berisi tentang tips ampuh menarik hati perempuan melalui komunikasi, kejujuran, dan sikap hidup, telah terjual  sebanyak 15.000 eksemplar pada tahun 2014. Sedang buku keduanya, akan saya sampaikan dalam postingan selanjutnya.


6 comments: